Selasa, 05 Februari 2013

TRUE LOVE BAPAK HABIBIE

HABIBIE 

Beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 3 Feb 2013 jam 19.30 pada acara Golden Ways Mario Teguh: True Love yang disiarkan Metro TV dengan bintang tamu Bapak BJ. Habibie. Diacara ini saya terkagum kepada cerita kehidupan Bapak Habibie dan Ibu Ainun, bahkan muncul keterharuan saya kepada tokoh indonesia ini, karena dalam acara ini pak Habibie mengutarakan mengenai Cinta (Kasih) Sejati, yang menurut saya adalah merupakan sebuah perasaan yang mempunyai filosofi kehidupan ditengah kegalauan budaya indonesia yang sudah mengarah materialisme.

Masih teringat saya saat membaca berita tentang Presiden ke-3 RI BJ Habibie pada tulisan di media Utusan Malaysia yang bertajuk "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim" yang dikatakan mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin, sebagai pengkhianat bangsa dan "the dog of imperialism" dan beliau dengan kebesaran jiwa sebagai seorang pemimpin bangsa menanggapi tudingan tersebut dengan kepala dingin, dijawab oleh beliau pada akun Twitter The Habibie Center, @habibiecenter, Selasa (11/12/2012) dengan bijaksana: "BJ Habibie: Kalau ada yang menghina Anda, anggap aja sebagai sebuah pujian, bahwa dia berjam-jam memikirkan Anda, sedangkan Anda tidak sedetik pun memikirkan dia"

Saya kaget, terharu dan bangga dengan jawaban beliau yang menunjukan sebagai negarawan yang penuh kearifannya dalam menjawab orang yang meragukan kenegarawan beliau. Terus terang kekaguman saya semakin bertambah terhadap Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang biasa dikenal dengan B.J. Habibie, yang dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan tanggal 25 Juni 1936, beliau bersedia melepas jabatannya dengan gaji yang super-wah untuk ukuran di Indonesia saat itu sebagai Vice President Industri penerbangan di Negara Jerman tahun 1978, demi membangun kemajuan di Indonesia tanah kelahirannya. 

Kembali kepada acara Golden Ways: Pak Habibie dalam acara itu menyatakan betapa besarnya suatu kekuatan cinta (kasih) sejati telah memberikan andil besar dalam kehidupan, misalnya suatu pekerjaan bisa tuntas diselesaikan dalam waktu singkat cukup dalam hitungan menit, sedangkan yang lainnya menyelesaikan bisa sampai beberapa hari, tetapi dengan mendasari pekerjaan kepada cinta kasih sejati, dapat menciptakan suatu efektifitas yang tinggi untuk menjadi lebih baik.

Saat ditanya bagaimana perasaan pak Habibie terhadap cinta sejati beliau kepada isteri tercinta ibu Ainun, beliau memberikan jawaban yang saya terharu, karena tidak ada satupun ungkapan kurang terhadap ibu Ainun, beliau selalu membicarakan kebaikan dan kesabaran seorang isteri yang telah mengantarkan suami menjadi seperti sekarang ini. Saat beliau susah ibu Ainun dapat menerima keadaan beliau, maka pak habibie hanya mempunyai suatu keinginan bagaimana bisa membuat isteri beliau bahagia.

Penjelasan pak Habibie saat ditanya bagaimana cita cinta beliau bisa berlangsung, disampaikan dengan lancar oleh beliau mengenai besarnya cinta kasih sejati yang diberikan isteri tercinta, disaat ibu Ainun sudah berada kemapanan hidup sebagai seorang asisten dokter ia mundur karena mengikuti beliau yang masih melanjutkan sekolah di Jerman, pada waktu itu pak Habibie hanya melakukan pekerjaan sekolah dengan kehidupan yang kurang finansial dan hanya bisa berpasrahkan, dirumah ibu Ainun tidak mempunyai pembantu untuk mengurus rumahtangga dan anaknya, semua ia kerjakan sendiri.

Dari penyampaian Pak Habibie, menurut saya tergambar dari kerendahan hati beliau yang selalu meninggikan peran isteri beliau, bukan berapa besar yang beliau berikan, walaupun secara tidak langsung beliau nyatakan semua apa yang dilakukan adalah untuk memberikan kebahagiaan isteri yang sangat beliau cintai, beliau belajar dan bekerja keras untuk dapat memberikan yang terbaik bagi kehidupan ibu Ainun dan keluarga beliau, dengan kerja keras dan ketekunan belajar sekitar 10 tahun dari kelulusan beliau memperoleh gelar Doktor telah dapat membelikan ibu Ainun suatu rumah dengan pekarangan luas.

Saya teringat akan beberapa tulisan tentang Bapak Habibie bahwa beliau setelah mendapat gelar Diploma Ing, di Jerman tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna) beliau pertama kali bekerja di sebuah industri kereta api di Jerman, dengan menciptakan suatu teknologi baru yang digunakan pada industri di Jerman, sambil tetap melanjutkan studinya untuk memperoleh gelar Doktor di bidang teknologi pesawat, disaat itulah beliau merasakan betapa besar kontribusi dan dorongan Ibu Ainun, isteri yang selalu penuh kecintaan kepada beliau, terhadap keberhasilan seorang Habibie yang telah dapat menghasilkan karya-karya teknologi canggih saat itu, bahkan karya beliau banyak dipakai dan dimanfaatkan untuk peningkatan teknologi industri dirgantara di Negara Jerman dan telah diakui oleh dunia internasional.

Pada acara malam itu, Pak Habibie juga mengutarakan dengan jujur bahwa dalam kehidupan beliau juga terjadi godaan dalam cinta kasih beliau, namun bagi beliau semuanya adalah merupakan cobaan terhadap bagaimana mensyukuri nikmat Allah, sehingga adanya gangguan terhadap cinta kasih sejati beliau tersebut merupakan tanda untuk naik kelas ke derajat kehidupan yang lebih tinggi, sehingga bila mampu mengatasi akan menjadi naik kelas menjadi manusia yang bahagia dengan mensyukuri nikmat Tuhan.

Penyampaian kehidupan yang transparan tersebut , tergambar betapa pasangan pak Habibie dan ibu Ainun telah memberikan suatu contoh ketauladanan terhadap kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat, beliau telah dapat melakukan banyak kebaikan bagi orang lain, beliau selalu mendasari setiap pekerjaannya dengan kekuatan cinta (kasih) sejati. Dalam hati saya bersyukur bahwa bangsa indonesia mempunyai seorang tokoh yang rela memberikan  lebih banyak dari pada yang diterimanya, beliau selalu mencintai segala apa yang telah menjadi amanahnya dan mensyukuri dari apa yang telah diterimanya, sehingga terasa ringan dalam melakukan amanah beliau menjadi suatu manfaat bagi orang lain.

Mario Teguh memberikan point terhadap penjelasan beliau tentang cinta (kasih) sejati, bahwa cinta itu yang menggugah perubahan yang baik, bahwa cinta sejati adalah berapa besar kita mecintai atau memberi kepada pasangan kita (GIFT) bukan berapa besar kita berharap ia mencintai kita, Tanpa Cinta tidak akan ada syurga di dunia.

Akhirnya saya menjadi maklum bagaimana sebuah Film yang menceritakan perjalanan hidup pasangan Habibie dan Ainun merupakan film yang banyak ditonton masyarakat yang ingin tahu perjalanan hidup beliau. Hasilnya adalah fantastis, dalam waktu hanya 2 minggu sejak film perdananya diputar telah ditonton oleh sekitar 2 juta orang. 

Tokoh Habibie yang diperankan oleh aktor Reza Rahadian, sedangkan Ainun oleh Bunga Citra Lestari telah memainkan perannya dengan apik yang seolah telah membawa kedalam kehidupan sebenarnya dari Bapak dan Ibu tokoh bangsa Indonesia sebagaimana yang tertulis dalam buku Habibie dan Ainun.

Terimakasih pak Habibie dan ibu Ainun, sejarah telah mencatat perjuangan tokoh bangsa yang telah membuka mata dan hati putra-putri bangsa ini dengan memberikan suatu pendidikan dan pelajaran agar senantiasa dapat menciptakan suatu keharmonisan, kebahagiaan dan kepedulian terhadap kehidupan sehari-hari dengan dilandasi Cinta Kasih sejati yang disertai rasa syukur terhadap karunia Illahi. 

Dengan bercermin dari perjalanan kehidupan tersebut diharapkan dapat tercipta generasi yang mempunyai karakter mulia melalui Cinta Kasih sejati.

Teriring doa, semoga ibu Ainun senantiasa terlimpahkan rahmat dan hidayah Allah Yang Maha Kuasa di alam kuburnya, Amin. Terimakasih pak Habibie.


WiNanda-050213
Bahan Tulisan dan Foto dari berbagai sumber

Senin, 04 Februari 2013

KARUNIA, ZAKAT PEMBUKA REZEKI

ZAKAT SEBAGAI PELITA KEHIDUPAN


Melihat betapa sekarang banyak pemimpin atau pejabat pemerintah yang terkena dengan kasus baik perselingkuhan maupun korupsi, maka saya teringat terhadap seorang Bapak yang saya temui beberapa waktu yang lalu, ketika saya mengikuti sholat dzuhur berjamaah disalah satu mushola instansi pemerintah, ia seorang laki-laki (Bapak 2) mengisahkan tentang sahabatnya yang sekarang sudah menduduki jabatan disuatu instansi, ia bercerita mengenai betapa hebatnya zakat dapat merubah nasib seseorang, iapun menceritakan dengan seksama perbincangannya dengan sahabatnya:

Bapak 1:  Wahai Bapak, ada pertanyaan yang ingin saya utarakan berkaitan kehidupan Bapak, saya melihat Bapak telah banyak melakukan perbaikan terhadap kantor Bapak dan Bapak juga kenal dekat dengan pimpinan Bapak, tapi kenapa Bapak masih belum mendapatkan posisi yang sesuai dengan hasil kerja Bapak.?.

Bapak 2:   AlhamdulIllah, Bapak bertanya kepada saya ditempat yang mulia ini (Mushola.red.). Saya melakukan semua karena tanggungjawab terutama kepada orang yang mempercayai saya pada posisi ini, disamping itu saya senang dengan pekerjaan saya, dan InsyaAllah bagi saya semua adalah karunia Allah dan saya berharap atas ridhoNya.

Bapak 1:   Tapi Pak, saya melihat beberapa teman Bapak sudah menduduki posisi yang baik, sedangkan saya tahu ia tidak terlalu bekerja keras, bahkan ada yang saya anggap hanya sekedar mengerjakan tugas bahkan lebih sering meninggalkan ruangannya.

Bapak 2:   Pak. Kadangkala kita bisa menilai seseorang dengan apa yang kita lihat, tapi bagi seorang pemimpin mereka juga mempunyai penilaian tersendiri terhadap rekan Bapak yang telah memperoleh kepercayaan. Allah Maha Mengetahui apa yang terjadi dan juga saya yakini mereka memperoleh kepercayaan bukan secara kebetulan tetapi prestasi yang dapat dinilai dan dipertanggungjawabkan oleh pimpinan.

Sesaat keduanya terdiam, merenungi makna pembicaraan mereka.

Bapak 1:    Bapak.. Saya mau bertanya, bagaimana dengan saya, saya sudah melakukan semua apa yang diperintahkan dengan baik. Bahkan Pimpinan saya sudah menyatakan bahwa saya sudah memenuhi syarat untuk memperoleh suatu pangkat yang lebih tinggi, serta beberapa teman saya sudah memperoleh jabatan, tetapi sampai saat ini semuanya belum terjadi, apa yang kurang pada saya..?

Bapak 2:   Pak.. semua orang bisa mengatakan bahwa mereka telah memberikan yang terbaik, tapi belum tentu orang lain akan menilai yang sama, maka sebagai orang yang beriman kita juga harus meyakini Allah Maha Penyayang terhadap makhluknya, kalau saya perhatikan bapak sudah memenuhi semuanya dan InsyaAllah kepercayan terhadap bapak akan datang pada waktunya.

Bapak 1:   Tapi kapan pak. Sedangkan usia saya semakin bertambah. Doa sudah saya panjatkan keharibaanNya, sholat saya laksanakan termasuk 2/3 malam dan 1/3 siang, Al-Qur’an selalu saya buka dan baca. Apakah Allah masih mencoba saya dengan kesabaran...?.

Bapak 2:    Pak.. Allah tidaklah memberikan suatu beban kepada hambaNy dengan beban yang tidak mampu ia lakukan. Tetapi ada sesuatu yang saya ingat mengenai terbukanya rezeki seseorang, kalau boleh saya tanyakan, kapan terakhir bapak melaksanakan 2,5 % zakat dari harta bapak..

Bapak 1:  Ya Allah.. Bapak telah mengingatkan saya, memang sudah beberapa lama saya kurang memperhatikan hal tersebut, Terimakasih Pak.

Bapak 2:  Pak.. laksanakanlah segera, InsyaAllah saya turut doakan bapak agar Bapak dapat memperoleh apa yang dinginkan disertai ridhoNya, dan saya doakan juga karunia yang Bapak terima nantinya akan dapat memberi kebahagiaan keluarga Bapak, Amin.

Beberapa bulan kemudian..

Bapak 1:  Pak.. Terimakasih telah mengingatkan dan saya saat ini telah mendapat kepercayan pada suatu jabatan, mohon doa pak agar saya tetap bisa amanah.

Bapak 2:   AlhamdulIllah, Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik kepada Bapak dan keluarga, Amin.

Demikianlah sekelumit pembicaraan kisah nyata, yang disampaikan sahabat saya mengenai betapa besarnya peran keyakinan seseorang terhadap ajaran agamanya sehingga dapat menjadikan pelita di kehidupannya, walau seseorang sudah menilai dirinya sendiri tetapi belum tentu penilaiannya akan sama dengan orang lain.

Inti yang dapat saya simpulkan bahwa, mengenai jabatan adalah merupakan kepercayaan seorang pimpinan untuk menetapkan staf atau kedudukan dalam jabatan melalui suatu penilaian terhadap hasil kerja bukan berdasarkan kebetulan atau nasib. Namun apapun yang dipilih dan ditetapkan pimpinan akan menjadi tanggungjawabnya dunia dan akhirat.

Dengan keyakinan kepada kekuasaan Allah Yang Maha Penyayang dan menjalankan perintahNya, maka rezeki dan derajat seseorang insyaAllah akan dapat diberikan kepada hambaNya, disertai ridhoNya sehingga akan dapat memberikan ketenangan dan kebahagian seseorang dalam menjalani kehidupannya. Melalui Amal atau Zakat, Sedekah atau Infak dapat menjadikan sesuatu yang terhalang dapat terbuka lebar. InyaAllah.

PUTRI INDONESIA 2013

"perubahan tetap terjadi didalam kehidupan namun yang penting adalah bagaimana kita menyikapi perubahan itu untuk menjadi lebih baik" putri Indonesia 2013*****



Minggu 3 Februari 2013, ditengah kesendirian saya dan ditemani hujan yang rintik di kota pontianak, karena “kawan seperjuangan” saya sedang mengikuti acara “Mancing Mania” di Mempawah, saya kurang suka dengan hobby yang satu ini, pikir saya kenapa untuk menyantap ikan seekor saja harus seharian menunggunya, dan juga saya kasihan pada ikan yang terkena pancingnya pasti mulut manisnya bisa mengalami perubahan sedikit atau lebar sobeknya kena mata pancing, tapi kata orang sih hobby orang lain-lain dan saya harus hormati apalagi yang punya hobby itu “teman perjuangan” saya.


Diantara sepi itu, secara tidak sengaja saya menonton acara Finalis Putri Indonesia 2013 yang disiarkan oleh Indosiar, saya kagum dengan seluruh finalis selain cantik sudah pasti memiliki intelegensi yang baik, sehingga saya juga memaklumi bila Tim Juri kewalahan untuk memilih satu diantara wanita-wanita cantik dan pintar ini. Namun dalam ajang ini tetap harus dipilih seorang untuk menjadi Putri Indonesia, sehingga untuk mengusir kesepian saya mencoba ikutan melakukan analisis sendiri menilai wanita-wanita cantik itu.

Pada saat finalis terdiri dari 10 orang, saya sepertinya sudah mulai memberikan penilaian sendiri terhadap putri dari Sumatera Barat (Sumbar), bukan karena orangtua saya berasal dari tempat yang sama, tetapi karena saat ia maju menjawab pertanyaan mengenai Sejarah (Bangunan Bersejarah), dan saya kagum dengan jawabannya yaitu jangan melupakan sejarah ditengah pertumbuhan modernisasi, terlebih lagi sebelum ia menjawab Presenter meminta ia berbicara dalam bahasa Jerman, yang sudah pasti lancar, dan juga disebutkan bahwa ia pernah menjadi juara lomba baca Al-Qur’an.

Dalam hati saya hebat putri Sumbar ini, karena jarang peserta finalis Putri Indonesia yang pernah menjuarai lomba baca Al-Qur’an (MTQ), tapi dalam hati saya juga bertanya mampukah ia mempertahankan dirinya sebagai seorang putri dengan makna kehidupan yang terkandung dalam Al-Qur’an. Menurut saya biarlah perjalanan waktu yang menentukan, walau bagaimanapun saya sudah terlanjur kagum dengan keanggunan dan kemampuan yang dimiliki putri Sumbar ini.

Saya lanjutkan menonton ajang finalis yang terdiri dari 3 orang putri, yang salah satunya sudah pasti putri Sumbar itu. Disela acara presenter sempat menanyakan kepada beberapa peserta finalis dibelakang layar siapa menurut mereka dari ketiga putri itu yang menjadi favorit mereka, wanita-wanita cantik itu spontan memberikan pilihan mereka tentang ketiga putri yang mewakili Bali, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat.

Hebatnya, tidak ada satupun yang menyebutkan nama putri Sumbar ini, mereka lebih memilih putri dari Bali dan Sumatera Selatan.


Disaat sesi terakhir dimana presenter memberikan pertanyaan kepada ketiga finalis putri itu mengenai perubahan dalam kehidupan manusia ada dan tidaknya, maka saya coba konsentrasikan telinga saya, karena tertarik terhadap pertanyaan tersebut yang merupakan suatu elemen dalam manajemen kehidupan manusia, dan sependengaran saya para finalis menjawab pertanyaan tersebut secara berbeda sesuai sudut pandang mereka tentang perubahan.


Cok Istri Krisnanda Widani (Putri Bali), memberikan jawaban antara lain kasih sayang kepada orangtua yang tidak pernah berubah. Ini jawaban yang bagus dan saya sependapat apabila, anak yang berbakti pasti tidak akan berubah kasih sayang kepada orangtua, namun saat ini sering mendengar bahwa beberapa kali terjadi seorang anak sudah tidak lagi menghormati orangtuanya, sehingga apa yang dinyatakan masih terdapat beberapa peristiwa yang menyebabkan perubahan terhadap kasih sayang anak kepada orangtuanya.

Marisa Santika Baladewi (Sumatera Selatan), memberikan jawaban mengenai kejujuran, bahwa kejujuran harus tidak boleh berubah sebagaimana bangsa yang berbudaya. Ini juga jawaban yang baik dan saya sependapat dengan hal tersebut karena budaya kejujuran adalah budaya yang diturunkan oleh orangtua yang baik dengan harapan kelak anaknya menjadi orang yang jujur, namun melihat kondisi sekarang ini kejujuran adalah hal yang sangat sulit didapat, walaupun ada adalah merupakan cerminan ketakwaan seseorang bahwa berbuat baik akan memperoleh pahala diakhirat nanti.

Terakhir Whulandary (Sumatera Barat), menjawab mengenai perubahan yang dikatakannya bahwa perubahan tetap terjadi didalam kehidupan namun yang penting adalah bagaimana kita menyikapi perubahan itu untuk menjadi lebih baik. Ini jawaban yang masuk akal bagi saya dan saya sependapat dengan jawaban Putri Minangkabau ini, karena secara tidak langsung menunjukan kemampuan nalarnya dan betapa ia mengakui tidaklah mungkin dalam kehidupan ini tidak mungkin tidak mengalami perubahan, karena sesuatu kehidupan pasti mengalami perubahan positif maupun negatif, tetapi yang diinginkan adalah sesuatu perubahan yang lebih baik.

Dari ketiga kontestan tersebut, jelas saya akan memilih wakil Sumatera Barat terhadap jawabannya pada pertanyaan Tim Juri di sesi terakhir, ini menunjukkan betapa ia mampu untuk menguraikan suatu jawaban seketika yang penuh dengan filosofi kehidupan, ia telah memberikan suatu jawaban yang mampu dicerna pada kehidupan saat ini yaitu tidak ada yang tidak mengalami perubahan, hal ini juga yang menjadi penilaian juri malam itu sehingga Whulandary wakil Sumbar berhak menjadi Putri Indonesia 2013. Selamat semoga Putri Indonesia 2013 akan selalu dapat melakukan perubahan yang lebih baik.

Minggu, 03 Februari 2013

IBUNDAKU



Ditengah terik matahari Pontianak, saya teringat akan ibundaku yang hari ini tanggal 2 Februari 2013 berulang-tahun ke-90. Saya hanya dapat menelpon beliau di Jakarta, disaat ayahandaku K.H. Ismael Hassan SH., juga sedang dirawat dirumah sakit karena kelelahan.

Kami hanya 3 bersaudara, kakakku Nilmanjaya, saya Widya Sananda, serta adikku Relawandana, disaat ulang-tahun beliau selalu berkumpul, namun saat ini karena saya ditugaskan di Pontianak tidaklah bisa hadir pada ulang-tahun beliau saat ini dan juga untuk mendampingi ayahanda yang terbaring sakit.


Teringat akan ibunda yang selalu memberikan kasih sayangnya yang besar, sejak saat lahir hingga sekarang, beliau seorang ibu sejati bagiku. Seorang ibu yang tegar dengan kesabarannya, banyak memberikan apa yang telah dimiliki untuk kebahagian orang lain.

Dalam buku "Senangkanlah Hatimu Bunga Rampai Penyejuk Jiwa" karangan KH. Ismael Hassan SH., ayahandaku, disebutkan ibundaku yang bernama H. Anida Dahar merupakan seorang putri guru Moh. Dahar, seorang guru teladan, teman seangkatan dan masih bertalian keluarga dengan Bung Hatta, ibundaku adalah cahaya dalam kehidupan keluarga kami, beliau sabar dan selalu mensyukuri segala apa yang diperolehnya.


Bundaku biasa dipanggil Mami atau Uci oleh cucu-cucunya, telah melalui banyak variasi kehidupan, sejak masa perjuangan melawan penjajahan sampai mencapai kemerdekaan Republik Indonesia hingga saat ini.

Kuingat Bundaku lama tinggal di Bukittinggi dirumah "Bagonjong" rumah dengan bentuk adat khas Minangkabau yang diberikannya kepada adik beliau, bahkan beliau juga pernah bersama tinggal dengan keluarga besar Awaloedin Jamin seorang profesor dan jenderal mantan Kapolri.


Bundaku merupakan tauladan bagiku, mengingatkanku untuk selalu berbuat baik, hati dan fikiran yang bersih. Beliau telah banyak memberikan semangat kepadaku untuk selalu tegar dalam setiap keadaan, bersyukur disaat mendapatkan nikmat Allah Yang Maha Kuasa, bersabar dan tawakal disaat memperoleh cobaan kehidupan.

Bundaku tercinta, telah menginspirasiku untuk mengingat banyak peristiwa yang kualami dalam kehidupan ini, baik di dalam kehidupan berkeluarga maupun dalam hal pekerjaan, beliaulah tempat aku mencurahkan segala kejadian yang dialami, beliau dengan sabar dan kasih selalu memberikan wejangan yang membuat saya tegar dan sabar melalui rona kehidupan.

Bundaku, belum banyak yang kuberikan sebagai bakti ananda dalam kehidupan ini, percayalah seluruh nasihat akan menjadi pedoman dalam kehidupan ananda. Selamat Ulang Tahun semoga Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim senantiasa memberikan rahmat dan hidayah kepada Bunda.
........
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu ditimang
Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya

Tangisan nakal dari bibirku

Takkan jadi deritanya

Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku
(Bait lagu Bunda oleh: Melly Goeslaw)