![]() |
tampak Depan Masjid |
Dalam
kunjungan ke kota Balikpapan akhir November 2013, Bapak Widya Sananda sempat
mengunjungi Masjid Agung At-Taqwa Balikpapan di Jalan Jenderal Sudirman yang
letaknya sejajar dengan Taman Bekupai kota Balikpapan.
Setelah
shalat ashar penulis telah berjumpa dan berdialog dengan beberapa pengurus masjid,
adanya penjelasan yang penuh historis
tentang keberadaan masjid dan pengelolaannya dengan kondisi saat itu patut
kiranya diberikan apresiasi terhadap Para
Pengurus masjid tersebut.

Masjid At-Taqwa Balikpapan yang awalnya didirikan ditepi pantai yang sekarang dikenal “Pasar Klandasan Ulu” Kecamatan Balikpapan Kota, dibangun pada tahun 1940an merupakan suatu tempat ibadah muslim di kota Balikpapan.
Pendiri awal masjid At-Taqwa merupakan beberapa masyarakat yang beragama Islam yang tinggal di sekitar kota Balikpapan, antara lain Habib Ghasim Bahasim, Habib Ali Assegaf, H. Abdul Malik, H. Kiai Kintang, H. Bahrum, H. Abdul Ghani, H. Abdul Ramli, H. Sulaiman, H. Asnawi Arbain, H. Tharmiji Abbas, H. Abdul Hasan dan lainnya, sebagaimana yang ditulis oleh pengurus masjid saat berjumpa dengan penulis. Namun pada waktu perang dunia ke-2 (1946) masjid sempat dibom tentara sekutu dan bangunannyapun luluh lantak .
Akibat porak-porandanya
bangunan masjid tersebut, maka dengan inisiatif masyarakat kota Balikpapan pada
tahun 1950 dibangun kembali bangunan masjid, namun untuk menghindari terjadinya
abrasi pantai lokasinya dipindahkan ke wilayah daratan sebelah utara yang jaraknya
beberapa ratus meter didepannya, sebagaimana letaknya seperti sekarang ini
dengan nama Masjid Jami At-Taqwa Balikpapan.

Disaat penulis
melaksanakan ibadah sholat dzuhur dan ashar di Masjid yang megah ini, terasa
kenikmatan kenyamanan melakukan ibadah didalam masjid, dikarenakan luas masjid
dan interior yang megah, diiringi dengan disain bangunan yang memberikan ruang
udara yang baik melalui ventilasi jendela yang besar, terasa ingin berlama-lama
berada didalam ruang masjid ini, tanpa terasa pelaksanaan ibadahpun semakin
khusyu. SubhanAllah wa bi hamdi.
“Barang siapa membangun
masjid untuk Allah karena mengharap ridhaNya, maka Allah akan membangunkan
untuknya bangunan seperti masjid yang dibangun di syurga.” (H.R. Ahmad)
Kemegahan
Masjid Agung At-Taqwa akan tampak bila berjalan menyusuri jalan Jenderal
Sudirman kota Balikpapan, dengan luas masjid sekitar 5.268 m2 yang terdiri dari
3 lantai bangunan serta adanya selasar yang cukup luas, sehingga dapat
menampung sekitar 3.800 jamaah lebih. Adanya halaman penunjang dan taman yang
cukup asri, disertai adanya beberapa bangunan penunjang seperti lapangan parkir
yang luas, ruang sekretariat dan beberapa bangunan tempat aktifitas pendidikan
dan pembelajaran, telah memberikan kesan tersendiri dan menjadikan penulis
kagum akan masjid ini.
Pengurus Masjid At-Taqwa Kota Balikpapan silih berganti, untuk periode 2012 - 2015 Pengurus Masjid adalah H. Suwandi, H. Syahrani, H. Ramli Abbas dan lainnya. "Saat ini pengurus mempunyai suatu rencana kerja untuk lebih meningkatkan kualitas ibadah melalui pemeliharaan dan perbaikan beberapa tempat agar Masjid At-Taqwa semakin indah dan nyaman bagi pengunjung yang akan melaksanakan ibadah di masjid ini", demikian dikatakan salah seorang pengurus masjid kepada penulis.
Saat mengelilingi area masjid, penulis semakin kagum terhadap rancangan dan tata kelola pengurus masjid, banyak hal yang membuat penulis perlu memberikan apresiasi terhadap Pengelola Masjid Agung At-taqwa Balikpapan ini, terutama adalah dengan dibangunnya beberapa lembaga pendidikan terutama TK TPA yang letaknya dibelakang mimbar masjid, telah membuat penulis terkagum dan terharu, di lembaga pendidikan ini siswa diajarkan bagaimana bisa membaca dan memahami Al-Qur’an yang dibimbing oleh beberapa orang Guru yang kami lihat penuh dengan keikhlasan dan kesabaran.


Allah Maha
Besar, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, saat berdialog dengan salah satu
pembimbing penulis sempat menitikkan air mata, dikatakan bahwa terdapat Pembimbing
yang baru saja pulang pergi haji ke Mekkah dengan menggunakan ONH Plus dan
dibiayai sepenuhnya oleh orangtua siswa yang dibimbingnya, sedangkan biaya ONH
Plus yang penulis ketahui adalah sekitar U$ 8500 dan bila dikalikan dengan nilai
rupiah hampir mendekati angka Rp. 100 juta. SubhanaAllah.
“Fabiayyi ‘ala i
Rabbikuma tukadziban...”
Tak terbayangkan
seorang yang sederhana namun dengan keikhlasan dan hanya mengharap ridho Allah
dalam memberikan bimbingan membaca Al-Qur’an, telah diberikan anugerah Illahi
dapat berkunjung ke Mekkah Rumah Allah dengan perjalanan yang istimewa dan
tidak mengeluarkan biaya apapun, inilah rahmat Allah Yang Maha Pemurah yang
telah membuat penulis terharu terhadap bentuk keikhlasan dan kemurahan hati
orangtua siswa TK TPA.
Semoga
Allah Yang Maha Kuasa melimpahkan rezeki yang berlimpah kepada orangtua yang
telah memberikan sebagian rezekinya untuk memberangkatkan haji Pembimbing tersebut.
Saat
berdialog dengan rasa keharuan, dikatakan oleh pembimbing tersebut bahwa ini
merupakan suatu kejadian ini tidak akan pernah terpikirkan olehnya, para
pembimbing disini bekerja semata-mata keikhlasan dan memohon ridha Allah,
mereka tidak terpikirkan untuk mendapatkan imbalan lainnya kecuali apa yang
mereka peroleh dari pengelola, prinsip
mereka apabila memang dalam perjalanan pemberian bimbingan terdapat pembimbing
yang merasa tidak tercukupi dari honorarium yang diterima dipersilahkan untuk
mencari di luar kegiatan yang ada.
Namun Allah
Yang Maha SegalaNya telah memberikan karuniaNya kepada yang dipilihNya terhadap
siapa saja yang mempunyai keikhlasan dalam membimbing untuk menjadikan dapat
membaca Al-Qur’an akan diberikan suatu kenikmatan baik di dunia maupun di
Akhirat, Janji Allah adalah Pasti.
“Innaka la tukhliful mi’ad”.


SubhanaAllah
alangkah mulia pengelola masjid dalam hati penulis, disaat kondisi ini masih
terdapat pengurus masjid yang bertahan dengan fungsi masjid sebenarnya, karena
penulis melihat pada beberapa pengurus masjid saat ini terdapat yang berkeinginan
membangun suatu ruang besar di area masjid yang bisa digunakan juga untuk acara
resepsi..
Semoga Allah
Yang Maha ‘Adzim memberikan hidayahNya pahala yang berlimpah kepada Pengurus
masjid Agung At-taqwa Balikpapan.

Semoga
perjalanan mengunjungi masjid yang terletak di jalan Jenderal Sudirman
Balikpapan, bersebelahan dengan gedung BRI Balikpapan dan persis berhadapan
dengan “Pasar Klandasan” yang
mempunyai pemandangan laut kota Balikpapan yang indah, dapat menjadikan suatu
literatur bagi pembaca yang beragama Islam untuk bisa berkunjung kesana.
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Hari akhirat, serta tetap menunaikan shalat,
mengeluarkan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah, maka
merelah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (Al Quran, Attaubah:18)
WiNanda-0214