RAMADHAN – SYAHRUL-MAGHFIRAH
Syahrul Ramadhan sebagai syahrul mubarak (bulan yang penuh keberkahan). Bulan ini penuh berkah, berdayaguna dan bermanfaat. Setiap detik waktu yang berjalan pada bulan suci ini, ia bagaikan titik cahaya keimanan, rangkaian mata berlian yang sangat berharga bagi orang beriman. Karena semua apa yang dilakukan baik secara sembunyi maupun nyata akan diberkahi dan amal ibadahnya dilipatgandakan.
Syahrul Ramadhan sebagai syahru shiyam (bulan melaksanakan puasa). Pada bulan Ramadhan setiap muslim yang mampu diwajibkan untuk berpuasa, perjalanan bulan Ramadhan dari awal hingga akhir adalah keharusan kita menegakkan satu dari lima rukun (tiang) Islam yang sangat penting, yaitu shaum (puasa).
Syahrul Ramadhan sebagai syahrul musawwah (bulan santunan).
Di bulan Ramadhan ini adalah merupakan suatu bulan santunan, yaitu setiap muslim yang mampu diwajibkan untuk dapat memberikan kelebihan rezekinya, menyantuni, menderma kepada hamba Allah yang saat itu ditimpa kemalangan, tidak mampu berbuat mencukupi hidupnya, maka sangat dianjurkan bagi setiap Muslim untuk memberikan sebagian rezekinya sebagai bentuk kasih sayang dengan sesamanya yang keadaannya jauh memprihatinkan daripada kita, dan yang utama dibulan Ramadhan ini adalah setiap muslim diwajibkan untuk membayarkan zakat fitrah untuk diberikan (santunan) kepada hamba Allah yang tergolong tidak mampu dan membutuhkannya.
Syahrul Ramadhan sebagai syahrus shabr (bulan sabar). Bulan Ramadhan melatih jiwa Muslim agar dapat tahan uji dan mampu memikul suatu tanggungjawab, senantiasa harus sabar tidak mengeluh karena kesabaran merupakan suatu kekuatan jiwa dan spiritual dari segala bentuk kelemahan mental, spiritual, dan operasional. Orang bersabar akan selalu bersama Allah sedangkan balasan orang-orang yang sabar adalah surga.
Biasanya ujian kesabaran ini sering datang pada saat kita semakin terasa dekat kepada nikmat Allah, ujian masalah keluarga, pekerjaan maun kehidupan sehari-hari akan menjadi suatu taburan kecemerlangan ibadah orang yang berpuasa dengan sabar dan sesuai hisabnya, insyaAllah syurga balasannya.
Tak jauh berbeda dengan yang penulis alami disekitar tempat tinggal di Pontianak.. Pujian kepada Allah dan Shalawat Rasul selalu berkumandang terlebih nantinya diwaktu 10 hari terakhir ramadhan biasanya sungai kapuaspun ikut menikmati dengan diselenggarakannya acara festival Ramadhan, Subhanallah Wa Bihamdihi SubhanAllahil Azim..
Tak terasa inilah Ramadhan ke-3 yang
saya nikmati dalam perjalanan tugas saya di Pontianak. Setiap Ramadhan selalu
memberikan suatu perasaan haru dan bahagia. Terharu bahwa saya tidak bisa
mendampingi keluarga dan orangtua saya secara keseharian menikmati indahnya
Ramadhan. Bahagia bahwa saya masih diberikan nikmat Allah Azza wa Jalla untuk dapat
melaksanakan ibadah Ramadhan. Subhanallah Wa
Bihamdihi SubhanAllahil Azim,
Allah Maha Besar.
Perjalanan menikmati
indahnya bulan Ramadhan telah penulis lakukan sejak berusia 10 tahu, dimana
saat itu hanya mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Ayahanda KH Ismael
Hassan SH. almarhum, sebulan penuh dilaksanakan puasa Ramadhan, dan keharuan
terjadi adalah saat telah terselesaikannya puasa Ramadhan sebulan penuh,
terngiang kata-kata beliau “Inilah anakku
yang dapat melaksanakan sebagaimana yang dilakukan oleh orang dewasa,
InsyaAllah akan selalu membawa kebaikan dimasa yang akan datang”. Duh
bangganya saat itu mendapat pujian beliau, Semoga Allah Yang Maha Kuasa selalu memberikan
rahmatNya kepada Ayahanda dialam kuburnya, Amin.
Dalam perjalanan
melaksanakan ibadah bulan suci Ramadhan disaat masih kanak-kanak dahulu, seringkali
bertanya dalam hati apasih yang menjadikan orang selalu menyebutkan bulan
Ramadahn sebagai bulan ampunan, dalam perjalanan waktu saya berusaha memahami
makna bulan Ramadhan, terutama pemahaman terhadap bulan Ramadhan, yang selalu
disebut suatu bulan maghfirah, dalam tulisan ini saya mencoba berbagi mengenai
kebesaran bulan Ramadhan yang selalu dinantikan oleh kaum muslim seluruh dunia.
Dari beberapa tulisan
disebutkan bahwa Ramadhan berasal dari akar kata Arab ramidha atau arramadh
yang berati panas terik matahari yang intens dan kering, terutama tanah. Dari
akar yang sama ada ramdhaa, pasir terjemur. Dalam arti bebas pengertian Ramadhan
adalah merupakan suatu saat atau bulan yang panas bagi manusia guna membakar
segala dosa yang telah dilakukannya.
Ramadhan merupakan suatu bulan yang sangat utama, yang sangat
dinantikan bagi orang yang beragama islam, suatu bulan sebagai penghulu segala
bulan, sebagimana yang disebutkan dalam Hadis nabi “Bulan yang paling utama adalah
bulan Ramadhan, dan hari yang utama adalah hari Jumat”. Selanjutnya
nabi bersabda ”Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada
bulan itu Allah swt memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan
rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa), dan dia kabulkan
do`a, pada bulan itu Allah swt akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan.
Para malaikat berbangga dengan kalian, dan perlihatkanlah kebaikan diri kalian
kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu
tidak mendapat Rahmat Allah swt”. (Riwayat Ath-Thabrani)
Dari pengertian kata Ramadhan
saja sudah menunjukkan betapa hebatnya bulan Ramadhan, bulan yang disebutkan
oleh beberapa perawi hadits shahih disebutkan mempunyai beberapa keutamaan, antara lain:
Syahrul (bulan) Ramadhan sebagai syahrul azhim (bulan yang sangat agung).
Azhim merupakan salah satu nama dan sifat Allah. Adalah juga untuk menunjukkan kekaguman terhadap kebesaran dan kemuliaan sesuatu. Ramadhan mulia dan agung, karena Allah sendiri telah mengagungkan dan memuliakannya.
Azhim merupakan salah satu nama dan sifat Allah. Adalah juga untuk menunjukkan kekaguman terhadap kebesaran dan kemuliaan sesuatu. Ramadhan mulia dan agung, karena Allah sendiri telah mengagungkan dan memuliakannya.
Syahrul Ramadhan sebagai syahrul mubarak (bulan yang penuh keberkahan). Bulan ini penuh berkah, berdayaguna dan bermanfaat. Setiap detik waktu yang berjalan pada bulan suci ini, ia bagaikan titik cahaya keimanan, rangkaian mata berlian yang sangat berharga bagi orang beriman. Karena semua apa yang dilakukan baik secara sembunyi maupun nyata akan diberkahi dan amal ibadahnya dilipatgandakan.
Khutbah Rasululah saw
pada akhir bulan Sa`ban “Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah
telah menaung. Bulan yang didalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari
seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa. Qiyamullail
disunnahkan. Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah
dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang
diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban
padabulan itu,nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang
dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan
Ramadhan (Hadis- riwayat Bukhori-Muslim).
Syahrul Ramadhan sebagai syahru shiyam (bulan melaksanakan puasa). Pada bulan Ramadhan setiap muslim yang mampu diwajibkan untuk berpuasa, perjalanan bulan Ramadhan dari awal hingga akhir adalah keharusan kita menegakkan satu dari lima rukun (tiang) Islam yang sangat penting, yaitu shaum (puasa).
Keberkahan yang Allah limpahkan
terhadap orang yang melaksanakan puasa Ramadhan telah dijanjikan Allah,
sebagaimana perkataan RasulAllah yang diriwayatkan beberapa perawi Hadits.
“Ada tiga macam orang yang doanya
tidak ditolak, dan orang yang shaum hingga berbuka,imaam yang adil ,dan orang
yang didzalimi ,diangkat oleh Allah sampai di bawah awan di hari kiamat nanti,
dan dibukakan baginya semua pintu langit,lalu Allah berfirman : demi
Kemuliaan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu, sekalipun sesudahnya.” (H.R.
At-Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
”Sesungguhnya bagi orang yang shaum
pada saat berbukanya terdapat doa yang tidak tertolak”. (H.R. Ibnu Majah dari
Abdullah bin Amr Radhiyallahu 'Anhu).
Abu Sa’id al-Khudri ra berkata bahwa
Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan dan
mengetahui batas-batasnya, dan ia menjaga diri dari segala apa yang patut
dijaga, dihapuskanlah dosanya yang sebelumnya." (HR Ahmad dan Baihaqi).
Syahrul Ramadhan sebagai syahru nuzulil qur'an.
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-quran sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk, dan furqan (pembeda).” (Al-Baqarah [2]: 185).
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-quran sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk, dan furqan (pembeda).” (Al-Baqarah [2]: 185).
Keutamaan membaca Al-Qur’an pada bulan
Ramadhan adalah merupakan suatu kebaikan yang dijanjikan akan dilipatkan
gandakan pahalanya oleh Allah Yang Maha Pemurah dibandingkan dengan membacanya
pada hari-hari biasa, sebagaimana sabda RasulAllah mengenai keutamaan membaca
Al-Qur’an.
"Barangsiapa membaca satu huruf
dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas
sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi
alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR At-Tirmidzi).
“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam orang yang paling dermawan, dan lebih-lebih dermawan lagi pada bulan
Ramadhan, kemudian Malaikat Jibril menjumpainya setiap malam Ramadhan untuk
bertadarus Al-Quran, dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun tampak
lebih dermawan lagi dalam berbuat kebaikan (sepanjang bulan Ramadhan) melebihi
cepatnya angin bertiup.” (H.R. Bukhari dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu).
"Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. (1) Dan tahukah kamu apakah
malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (3)
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya
untuk mengatur segala urusan. (4) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit
fajar." (5). (Q.S. Al-Qadar / 97 : 1-5).
Syahrul Ramadhan sebagai syahrul musawwah (bulan santunan).
Di bulan Ramadhan ini adalah merupakan suatu bulan santunan, yaitu setiap muslim yang mampu diwajibkan untuk dapat memberikan kelebihan rezekinya, menyantuni, menderma kepada hamba Allah yang saat itu ditimpa kemalangan, tidak mampu berbuat mencukupi hidupnya, maka sangat dianjurkan bagi setiap Muslim untuk memberikan sebagian rezekinya sebagai bentuk kasih sayang dengan sesamanya yang keadaannya jauh memprihatinkan daripada kita, dan yang utama dibulan Ramadhan ini adalah setiap muslim diwajibkan untuk membayarkan zakat fitrah untuk diberikan (santunan) kepada hamba Allah yang tergolong tidak mampu dan membutuhkannya.
“Barangsiapa yang memberi makan
berbuka shaum, maka ia memperoleh pahala sama dengannya, hal tersebut tidak
mengurangi pahala orang yang shaum barang sedikitpun.” (H.R. Ahmad dari Zaid
Ibnu Khalid Al-Juhani Hudzaifah Radhiyallahu ‘Anhu).
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. At-Taubah / 9 : 103).
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. At-Taubah / 9 : 103).
“Rasulullah telah memfardhukan zakat
fitrah untuk membersihkan orang yang shaum dari omongan yang tidak ada
manfaatnya dan dari omongan yang kotor, serta untuk memberi makanan pada
orang-orang miskin. Barangsiapa mengeluarkannya sebelum shalat (‘idul fithri)
maka baginya zakat yang diterima, dan barangsiapa yang mengeluarkannya sesudah
shalat (‘idul fithri) maka baginya hanya shadaqah dari shadaqah biasa”. (H.R.
Abu Dawud dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu).
Syahrul Ramadhan sebagai syahrus shabr (bulan sabar). Bulan Ramadhan melatih jiwa Muslim agar dapat tahan uji dan mampu memikul suatu tanggungjawab, senantiasa harus sabar tidak mengeluh karena kesabaran merupakan suatu kekuatan jiwa dan spiritual dari segala bentuk kelemahan mental, spiritual, dan operasional. Orang bersabar akan selalu bersama Allah sedangkan balasan orang-orang yang sabar adalah surga.
Untuk mengetahui Ramadhan sebagai
Bulan Kesabaran, sudah tentu dirasakan oleh muslim yang berpuasa, disaat badan
lemah, haus dan suhu tubuh yang sering hangat hingga panas, disaat itu untuk
melakukan kegiatan sehari-hari akan terasa berbeda dari saat diluar Ramadhan,
namun dengan tekad memperoleh ridho Allah segala hambatan maupun tantangan
untuk membatalkan puasa harus dihadapi dengan kesabaran dan keikhlasan
beribadah puasa.
Biasanya ujian kesabaran ini sering datang pada saat kita semakin terasa dekat kepada nikmat Allah, ujian masalah keluarga, pekerjaan maun kehidupan sehari-hari akan menjadi suatu taburan kecemerlangan ibadah orang yang berpuasa dengan sabar dan sesuai hisabnya, insyaAllah syurga balasannya.
Keutamaan Ramadhan tersebut
diatas, tidaklah dimiliki oleh bulan lainnya dalam perjalanan waktu satu tahun
kehidupan, sehingga pantaslah bila disebut bulan Ramadhan bulan yang sempurna,
bulan yang utama penuh dengan kenikmatan yang diberikan Allah Yang Maha
Pencipta, Maha Rahman dan Maha Rahim terhadap hambaNya.
Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad s.a.w., sabdanya:
“Apabila dimulainya malam yang pertama dari bulan Ramadhan, menyerulah malaikat, berkata: “Wahai orang-orang yang melakukan kebaikan! Tampillah mengerjakannya dan wahai orang-orang yang
hendak melakukan kejahatan! Berhentilah dari meneruskannya; (ketahuilah),
Allah Taala banyak membebaskan orang-orang yang dijanjikan dengan neraka –
daripada memasukinya”. Seruan dan keampunan yang demikian, diberikan pada tiap-tiap malam
(dalam bulan Ramadhan).” (Hadits
Riwayat Tirmizi dan Nasa’i)
Dalam suatu Hadits, RasulAllah SAW. Menyatakan
bahwa dibulan Ramadhan yang merupakan bulan maghfirah mempunyai 3 keutaman hari
puasa ramadhan, 10 hari pertama bulan Ramadhan adalah fase
rohmat (kasih-sayang) “awwaluhu rahmah”
Allah terhadap seluruh hambanya yang berpuasa. 10 hari kedua bulan Ramadhan adalah
fase maghfiroh (ampunan) “wa awsathuhu
maghfirah” Allah terhadap hambanya yang berpuasadengan penuh keikhlasan. Dan
10 hari ketiga atau terakhir dari bulan ramadhan adalah fase “wa akhiruhu itqu minan-Nar” (dibebaskan
dari api neraka), dan pada saat 10 hari ketiga ini kemulyaan ramadhan
benar-benar diperlihatkan, karena didalamnya terhadap malam yang lebih mulya
dari 1000 bulan, yaitu malam lailatul qodar.
Dari tulisan tersebut, tergambar betapa
besar kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia ciptanNya, bersyukurlah bagi
kita yang telah dapat melewati ketiga fase keistimewaan bulan Ramadhan. Maka
tidaklah heran manusia taqwa selalu berlomba untuk meraih sebanyak mungkin kenikmatan
ramadhan karena kondisi yang saat ini belum tentu akan datang dua kali, mereka
berlomba menjadikan malam bagaikan siang, dipenuhinya rumah mereka dengan
alunan ayat-ayat suci Al-Qur’an menyebut keagungan Illahi, disirami hati mereka
dengan keikhlasan, menyantuni orang tidak mampu dan berlomba memperbanyak ilmu
melalui jamaah kultum.
Tak jauh berbeda dengan yang penulis alami disekitar tempat tinggal di Pontianak.. Pujian kepada Allah dan Shalawat Rasul selalu berkumandang terlebih nantinya diwaktu 10 hari terakhir ramadhan biasanya sungai kapuaspun ikut menikmati dengan diselenggarakannya acara festival Ramadhan, Subhanallah Wa Bihamdihi SubhanAllahil Azim..
Semoga Allah senantiasa memberikan
kanruniaNya agar kita senantiasa dapat memanfaatkan perjalanan hari Ramadhan
untuk memperbanyak ibadah kepada Allah. Amin.
**dikutip dari beberapa
tulisan mengenai Ramadhan dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar