Senin, 22 Juli 2013

RAMADHAN SYAHRUL MAGHFIRAH

 RAMADHAN – SYAHRUL-MAGHFIRAH

Tak terasa inilah Ramadhan ke-3 yang saya nikmati dalam perjalanan tugas saya di Pontianak. Setiap Ramadhan selalu memberikan suatu perasaan haru dan bahagia. Terharu bahwa saya tidak bisa mendampingi keluarga dan orangtua saya secara keseharian menikmati indahnya Ramadhan. Bahagia bahwa saya masih diberikan nikmat Allah Azza wa Jalla untuk dapat melaksanakan ibadah Ramadhan. Subhanallah Wa Bihamdihi SubhanAllahil Azim, Allah Maha Besar.

Perjalanan menikmati indahnya bulan Ramadhan telah penulis lakukan sejak berusia 10 tahu, dimana saat itu hanya mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Ayahanda KH Ismael Hassan SH. almarhum, sebulan penuh dilaksanakan puasa Ramadhan, dan keharuan terjadi adalah saat telah terselesaikannya puasa Ramadhan sebulan penuh, terngiang kata-kata beliau “Inilah anakku yang dapat melaksanakan sebagaimana yang dilakukan oleh orang dewasa, InsyaAllah akan selalu membawa kebaikan dimasa yang akan datang”. Duh bangganya saat itu mendapat pujian beliau, Semoga Allah Yang Maha Kuasa selalu memberikan rahmatNya kepada Ayahanda dialam kuburnya, Amin.

Dalam perjalanan melaksanakan ibadah bulan suci Ramadhan disaat masih kanak-kanak dahulu, seringkali bertanya dalam hati apasih yang menjadikan orang selalu menyebutkan bulan Ramadahn sebagai bulan ampunan, dalam perjalanan waktu saya berusaha memahami makna bulan Ramadhan, terutama pemahaman terhadap bulan Ramadhan, yang selalu disebut suatu bulan maghfirah, dalam tulisan ini saya mencoba berbagi mengenai kebesaran bulan Ramadhan yang selalu dinantikan oleh kaum muslim seluruh dunia.

Dari beberapa tulisan disebutkan bahwa Ramadhan berasal dari akar kata Arab ramidha atau arramadh yang berati panas terik matahari yang intens dan kering, terutama tanah. Dari akar yang sama ada ramdhaa, pasir terjemur. Dalam arti bebas pengertian Ramadhan adalah merupakan suatu saat atau bulan yang panas bagi manusia guna membakar segala dosa yang telah dilakukannya.

Ramadhan merupakan suatu bulan yang sangat utama, yang sangat dinantikan bagi orang yang beragama islam, suatu bulan sebagai penghulu segala bulan, sebagimana yang disebutkan dalam Hadis nabi “Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang utama adalah hari Jumat”. Selanjutnya nabi bersabda ”Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah swt memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa), dan dia kabulkan do`a, pada bulan itu Allah swt akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian, dan perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat Rahmat Allah swt”. (Riwayat Ath-Thabrani)

Dari pengertian kata Ramadhan saja sudah menunjukkan betapa hebatnya bulan Ramadhan, bulan yang disebutkan oleh beberapa perawi hadits shahih disebutkan mempunyai  beberapa keutamaan, antara lain:

Syahrul (bulan) Ramadhan sebagai syahrul azhim (bulan yang sangat agung). 
Azhim merupakan salah satu nama dan sifat Allah. Adalah juga untuk menunjukkan kekaguman terhadap kebesaran dan kemuliaan sesuatu. Ramadhan mulia dan agung, karena Allah sendiri telah mengagungkan dan memuliakannya.

Syahrul Ramadhan sebagai syahrul mubarak (bulan yang penuh keberkahan). Bulan ini penuh berkah, berdayaguna dan bermanfaat. Setiap detik waktu yang berjalan pada bulan suci ini, ia bagaikan titik cahaya keimanan, rangkaian mata berlian yang sangat berharga bagi orang beriman. Karena semua apa yang dilakukan baik secara sembunyi maupun nyata akan  diberkahi dan amal ibadahnya dilipatgandakan.

Khutbah Rasululah saw pada akhir bulan Sa`ban “Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah menaung. Bulan yang didalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa. Qiyamullail disunnahkan. Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban padabulan itu,nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan (Hadis- riwayat Bukhori-Muslim).

Syahrul Ramadhan sebagai syahru shiyam (bulan melaksanakan puasa). Pada bulan Ramadhan setiap muslim yang mampu diwajibkan untuk berpuasa, perjalanan bulan Ramadhan dari awal hingga akhir adalah keharusan kita menegakkan satu dari lima rukun (tiang) Islam yang sangat penting, yaitu shaum (puasa).
Keberkahan yang Allah limpahkan terhadap orang yang melaksanakan puasa Ramadhan telah dijanjikan Allah, sebagaimana perkataan RasulAllah yang diriwayatkan beberapa perawi Hadits.

“Ada tiga macam orang yang doanya tidak ditolak, dan orang yang shaum hingga berbuka,imaam yang adil ,dan orang yang didzalimi ,diangkat oleh Allah sampai di bawah awan di hari kiamat nanti, dan dibukakan baginya semua pintu langit,lalu Allah berfirman : demi Kemuliaan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu, sekalipun sesudahnya.” (H.R. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
”Sesungguhnya bagi orang yang shaum pada saat berbukanya terdapat doa yang tidak tertolak”. (H.R. Ibnu Majah dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu 'Anhu).

Abu Sa’id al-Khudri ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan dan mengetahui batas-batasnya, dan ia menjaga diri dari segala apa yang patut dijaga, dihapuskanlah dosanya yang sebelumnya." (HR Ahmad dan Baihaqi).

Syahrul Ramadhan sebagai syahru nuzulil qur'an


“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-quran sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk, dan furqan (pembeda).” (Al-Baqarah [2]: 185).

Keutamaan membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadhan adalah merupakan suatu kebaikan yang dijanjikan akan dilipatkan gandakan pahalanya oleh Allah Yang Maha Pemurah dibandingkan dengan membacanya pada hari-hari biasa, sebagaimana sabda RasulAllah mengenai keutamaan membaca Al-Qur’an.
"Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR At-Tirmidzi).

“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam orang yang paling dermawan, dan lebih-lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan, kemudian Malaikat Jibril menjumpainya setiap malam Ramadhan untuk bertadarus Al-Quran, dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun tampak lebih dermawan lagi dalam berbuat kebaikan (sepanjang bulan Ramadhan) melebihi cepatnya angin bertiup.” (H.R. Bukhari dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu).

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. (1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (3) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. (4) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (5). (Q.S. Al-Qadar / 97 : 1-5).

Syahrul Ramadhan sebagai syahrul musawwah (bulan santunan). 


Di bulan Ramadhan ini adalah merupakan suatu bulan santunan, yaitu setiap muslim yang mampu diwajibkan untuk dapat memberikan kelebihan rezekinya, menyantuni, menderma kepada  hamba Allah yang saat itu ditimpa kemalangan, tidak mampu berbuat mencukupi hidupnya, maka sangat dianjurkan bagi setiap Muslim untuk memberikan sebagian rezekinya sebagai bentuk kasih sayang dengan sesamanya yang keadaannya jauh memprihatinkan daripada kita, dan yang utama dibulan Ramadhan ini adalah setiap muslim diwajibkan untuk membayarkan zakat fitrah untuk diberikan (santunan) kepada hamba Allah yang tergolong tidak mampu dan membutuhkannya.

“Barangsiapa yang memberi makan berbuka shaum, maka ia memperoleh pahala sama dengannya, hal tersebut tidak mengurangi pahala orang yang shaum barang sedikitpun.” (H.R. Ahmad dari Zaid Ibnu Khalid Al-Juhani Hudzaifah Radhiyallahu ‘Anhu).
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. At-Taubah / 9 : 103).

“Rasulullah telah memfardhukan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang shaum dari omongan yang tidak ada manfaatnya dan dari omongan yang kotor, serta untuk memberi makanan pada orang-orang miskin. Barangsiapa mengeluarkannya sebelum shalat (‘idul fithri) maka baginya zakat yang diterima, dan barangsiapa yang mengeluarkannya sesudah shalat (‘idul fithri) maka baginya hanya shadaqah dari shadaqah biasa”. (H.R. Abu Dawud dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu).

Syahrul Ramadhan sebagai syahrus shabr (bulan sabar). Bulan Ramadhan melatih jiwa Muslim agar dapat tahan uji dan mampu memikul suatu tanggungjawab,  senantiasa harus sabar tidak mengeluh karena kesabaran merupakan suatu kekuatan jiwa dan spiritual dari segala bentuk kelemahan mental, spiritual, dan operasional. Orang bersabar akan selalu bersama Allah sedangkan balasan orang-orang yang sabar adalah surga.
Untuk mengetahui Ramadhan sebagai Bulan Kesabaran, sudah tentu dirasakan oleh muslim yang berpuasa, disaat badan lemah, haus dan suhu tubuh yang sering hangat hingga panas, disaat itu untuk melakukan kegiatan sehari-hari akan terasa berbeda dari saat diluar Ramadhan, namun dengan tekad memperoleh ridho Allah segala hambatan maupun tantangan untuk membatalkan puasa harus dihadapi dengan kesabaran dan keikhlasan beribadah puasa.

Biasanya ujian kesabaran ini sering datang pada saat kita semakin terasa dekat kepada nikmat Allah, ujian masalah keluarga, pekerjaan maun kehidupan sehari-hari akan menjadi suatu taburan kecemerlangan ibadah orang yang berpuasa dengan sabar dan sesuai hisabnya, insyaAllah syurga balasannya.

Keutamaan Ramadhan tersebut diatas, tidaklah dimiliki oleh bulan lainnya dalam perjalanan waktu satu tahun kehidupan, sehingga pantaslah bila disebut bulan Ramadhan bulan yang sempurna, bulan yang utama penuh dengan kenikmatan yang diberikan Allah Yang Maha Pencipta, Maha Rahman dan Maha Rahim terhadap hambaNya.

Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad s.a.w., sabdanya:
“Apabila dimulainya malam yang pertama dari bulan Ramadhan, menyerulah malaikat, berkata: “Wahai orang-orang yang melakukan kebaikan!  Tampillah mengerjakannya dan wahai orang-orang yang hendak melakukan kejahatan!  Berhentilah dari meneruskannya; (ketahuilah), Allah Taala banyak membebaskan orang-orang yang dijanjikan dengan neraka – daripada memasukinya”. Seruan dan keampunan yang demikian, diberikan pada tiap-tiap malam (dalam bulan Ramadhan).”  (Hadits Riwayat Tirmizi dan Nasa’i)

Dalam suatu Hadits, RasulAllah SAW. Menyatakan bahwa dibulan Ramadhan yang merupakan bulan maghfirah mempunyai 3 keutaman hari puasa ramadhan, 10 hari pertama bulan Ramadhan adalah fase rohmat (kasih-sayang) “awwaluhu rahmah” Allah terhadap seluruh hambanya yang berpuasa. 10 hari kedua bulan Ramadhan adalah fase maghfiroh (ampunan) “wa awsathuhu maghfirah” Allah terhadap hambanya yang berpuasadengan penuh keikhlasan. Dan 10 hari ketiga atau terakhir dari bulan ramadhan adalah fase “wa akhiruhu itqu minan-Nar” (dibebaskan dari api neraka), dan pada saat 10 hari ketiga ini kemulyaan ramadhan benar-benar diperlihatkan, karena didalamnya terhadap malam yang lebih mulya dari 1000 bulan, yaitu malam lailatul qodar.

Dari tulisan tersebut, tergambar betapa besar kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia ciptanNya, bersyukurlah bagi kita yang telah dapat melewati ketiga fase keistimewaan bulan Ramadhan. Maka tidaklah heran manusia taqwa selalu berlomba untuk meraih sebanyak mungkin kenikmatan ramadhan karena kondisi yang saat ini belum tentu akan datang dua kali, mereka berlomba menjadikan malam bagaikan siang, dipenuhinya rumah mereka dengan alunan ayat-ayat suci Al-Qur’an menyebut keagungan Illahi, disirami hati mereka dengan keikhlasan, menyantuni orang tidak mampu dan berlomba memperbanyak ilmu melalui jamaah kultum.

Tak jauh berbeda dengan yang penulis alami disekitar tempat tinggal di Pontianak.. Pujian kepada Allah dan Shalawat Rasul selalu berkumandang terlebih nantinya diwaktu 10 hari terakhir ramadhan biasanya sungai kapuaspun ikut menikmati dengan diselenggarakannya acara festival Ramadhan, Subhanallah Wa Bihamdihi SubhanAllahil Azim..
Semoga Allah senantiasa memberikan kanruniaNya agar kita senantiasa dapat memanfaatkan perjalanan hari Ramadhan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah. Amin.

 **dikutip dari beberapa tulisan mengenai Ramadhan dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar